Rabu, 19 Desember 2018

Perjalanan Gunung Papandayan



Perjalanan Gunung Papandayan

Gunung Papandayan merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Garut, Jawa Barat. Gunung tersebut memiliki tinggi sekitar 2,665 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung Papandayan memberikan view indahnya Pondok Saladah, Taman Edelwies, Hutan Mati, dan Kawah Vulkanik yang akan memanjakan mata siapapun yang memandang.

Dengan ketinggian 2665 meter, membuat gunung papandayan ini lebih mudah untuk di daki. Banyak para pemula yang mulai belajar mendaki dari gunung ini. Treknya masih mudah dan pendek, Jadi anda tidak perlu takut untuk mencoba mendaki gunung ini bersama teman-teman tercinta, seperti halnya diriku yang pergi bersama teman perempuan yang masih pemula “tak banyak kekhawatiran yang datang tentang dirinya karna dia lebih terlihat senang didalam pendakian pertamanya itu”.
Gunung papandayan ini terbilang belum terlalu tertinggi namun tak kalah eksotis dengan gunung-gunung tertinggi di pulau jawa lainnya, karna memiliki pemandangan yang cukup apik


Di dalam pendakiannya memang banyak trek berbatu tapi masih memudahkan anda untuk melangkah, selain itu gunung ini juga meliki kawah belerang yang baunya cukup menyengat jadi sebaiknya anda tetap berhatihati serta jangan lupa untuk mempersiapkan keperluan logistik dan membawa obat pribadi anda sekaligus menggunakan pakaian dan sepatu yang senyaman mungkin agar pendakian anda tidak terganggu dengan hal-hal yang tidak anda persiapkan.

Sebelum memulai pendakian para pendaki yang berkunjung harus mendaftar simaksi terlebih dahulu di tiap pos-pos yang ada dan pendakian ini pun bisa dilakukan pada siang hari ataupun malah hari, udara yang lebih dingin pencahayaan yang terbatas memang menimbulkan kesan tersendiri diwaktu mendaki malam hari.
Perjalanan menuju gunug papandayan terbilang cukup mudah karna bisa menggunakan mini bis umum atau pun kendaraan pribadi, dan banyak pula penyedia jasa lainnya untuk mengantar para pendaki menuju gunung tersebut.

Mendaki gunung merupakan hal yang berbeda bukan hanya sekedar liburan. Banyak pelajaran yang dapat anda ambil di dalam mendaki, dengan ini anda juga belajar untuk semakin mencintai alam anda.

Bawa turun sampahmu yaaa~

Selasa, 24 Maret 2015

petualangan gunung semeru


1-4 SEPTEMBER 2014


Setelah merencanakan dan mempersiapkan selama lebih dari dua bulan, akhirnya perjalanan petualangan gunung semeru ini pun dimulai....



senin, 1 september 2014

Kurang lebih pukul 07.20 kereta tiba di Stasiun Kota Malang, 



saya pun mulai berkemas dan turun dari kereta..... ternyata di stasiun tersebut banyak sekali pendaki gunung dengan ransel-ransel besar di punggungnya, bahkan jika diibaratkan mungkin sebagian orang yang ada di stasiun Kota Malang pada saat itu adalah para pendaki gunung.

Di luar stasiun kondisinya tidak jauh berbeda, banyak sekali angkutan kota yang sudah penuh oleh para pendaki dengan ransel-ransel besarnya yang diikat di atas angkutan tersebut. Saya menghapiri salah satu angkutan kota yang masih kosong dan menanyakan ongkos untuk menuju Pasar Tumpang, . setelah negoisasi selesai maka saya dan  rombongan saya yg berjumlah 9orang segera menaiki angkot tersebut.

Tiba di daerah Pasar Tumpang kurang lebih pukul 09.00, selanjutnya saya menuju kumpulan mobil jeep dan truk yang berada di depan Alfam*rt Pasar Tumpang,saya pun kembali bernegosiasi dan setelah harga deal kamipun  menaikan ransel keatas jeep tersebut. Lalu rombongan kami siap untuk berangkat dan menikmati perjalanan menuju desa Ranupani.

                                                             Tes kamera dulu


Ternyata saat itu hampir semua jeep dan truk yang menuju Ranupani tidak ada yang mulai jalan padahal penumpangnya sudah terisi penuh, hingga akhirnya pukul 10.50 barulah kendaraan-kendaraan yang telah penuh oleh para pendaki tersebut mulai berjalan beriringan menuju Ranupani.
Kurang lebih pukul 13.00 kami tiba di Desa Ranupani, selanjutnya saya bersama dengan rombongan yang saya pimpin berjalan menuju pos pendaftaran Pendakian Gunung Semeru untuk melakukan registrasi dan mengisi SIMAKSI.

Di Pos pendaftaran kondisinya cukup ramai oleh para pendaki, sesuai dengan informasi yg diperoleh dari website bromotenggersemeru.org bahwa pendakian untuk tanggal 1-4 september 2014 sudah hampir full, beruntung sy sudah melakukan booking via telfon beberapa minggu sebelumnya sehingga tim saya sudah tercatat serta mendapatkan izin pendakian hari ini dan untuk mempercepat proses pendaftaran ulang saya bergabung dengan rombongan melakukan pengisian SIMAKSI.

Setelah proses administratif kami lakukan selanjutnya kami mendapat pengarahan dari Ranger Pos Ranupani mengenai ketentuan dan tata tertib Gunung Semeru selama melakukan pendakian Gunung Semeru, setelah itu kami melakukan pengecekan ulang  kelengkapan dan persiapan akhir pendakian, dan setelah menyantap makan siang  di warung sekitar pos pendaftaran kurang lebih pukul 14.40 kami mulai berjalan memasuki jalur pendakian Gunung Semeru.
                                                                          Gerbang Selamat Datang


Jalur awal pendakian Gunung Semeru setelah melewati gerbang selamat datang adalah berupa jalan yang cukup luas, disebelah kanan jalan adalah berupa lahan perkebunan penduduk. Selanjutnya kita belok dan mengambil jalur sebelah kiri yang berupa jalan setapak menanjak, kita cukup mengikuti jalur tersebut untuk mencapai pos-pos berikutnya....

Jalur dari gerbang selamat datang menuju pos satu sampai pos empat sangatlah berfariasi, namun tidaklah begitu sulit karena jalurnya cukup jelas, bahkan pada pos-pos awal jalan setapak sudah dipasang pavin blok. Selepas Pos III barulah perjalanan terasa agak berat, karena terdapat jalur yg menanjak dan jaraknya cukup panjang.

Dikarenakan saat itu jalur pendakian lumayan padat menyebabkan kami harus berjalan beriringan mengikuti kecepatan pendaki didepan dan karena jalan yg dilalui sempit kami pun kesulitan untuk mendahului pendaki di depan jika pendaki tersebut berjalan dengan pelan, alhasil waktu yang kami tempuh untuk tiba di Ranukumbolo menjadi lebih dari 6 jam.

Kami tiba di Ranukumbolo kurang lebih pukul 21.30 dan kondisi Ranukumbolo saat itu cukup penuh oleh tenda para pendaki sehingga kami agak kesulitan memilih tempat untuk medirikan tenda... akhirnya tenda dapat didirikan dengan kondisi seadanya dan posisi yg tidak beraturan. Namanya kepepet boss hehe…..
 
 Setelah tenda didirikan kami mulai memasak untuk makan malam... malam itu cuaca di Ranukumbolo sangat dingin kurang lebih -2 sampai -5 namun kami tetep menyempatkan untuk makan malam aggar tubuh kami tetap mempunyai energi

Selasa, 2 september 2014

Waktu menunjukkan pukul 05.00 ketika sy terbangun oleh bunyi alarm HP. walaupun masih terasa ngantuk saya mulai beranjak keluar dari tenda.... ternyata diluar kondisinya sudah agak terang dan Masya Allah..... Pemandangan Ranukumbolo pagi ini indah sekali.... tidak berhenti rasa takjub dan syukur terucap dari bibir ini.... elo psti bakalan takjub boss ama pemandangan macem ini….





Setelah melakukan aktifitas pagi kami mulai berkemas dan tepat pukul 10.00 kami mulai melangkah melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya yaitu Kalimati.


Sebelum mencapai Pos Kalimati terlebih dulu kami harus melewati Tanjakan Cinta, kemudian dilanjut dengan Oro-Oro Ombo yang cantik, Cemoro Kandang dan Jambangan.










Tiba di Kalimati kurang lebih pukul 15.00 selanjutnya aya bersama jawa (salah seorang anggota tim saya) langsung mencari area yg agak luas untuk mendirikan tenda, beruntung saat itu ada beberapa rombongan pendaki sedang berkemas sehingga kami mendapatkan lahan yg cukup strategis untuk mendirikan tenda rombongan kami yang berjumlah  3tenda .


Tak lama setelah 1 tenda perintis kami dirikan anggota tim lainnya berdatangan sehingga sebelum jam 17.00 seluruh tenda sudah berdiri, selanjutnya setelah menyantap makanan yg dibuat oleh agota tim sebelumnya. Saya masuk ke tenda untuk beristirahat dan menyiapkan pendakian Summit (perjalanan menuju puncak yg dilakukan dimalam atau dinihari dari kaki gunung percis) yg rencananya akan dilakukan pukul 23.00.

Pukul 22.30 saya terbangun karena keributan dari tenda sebelah, ternyata mereka sedang bersiap untuk melakukan Summit, saya pun bangun dan bergabung bersama anggota tim lainnya, ternyata Alhamdulillah tim kami niat untuk kepuncak semua, 9orang yang akan melakukan summit menuju puncak Mahameru... dan sebelum kami summit kami menyeduh minuman hangat untuk perbekalan di dalam perjalanan summit. Dan kala itu angin berhembus cukup kencang “whussss whusssssahh” membuat suasana makin mencekam “auuuuuuuu” (tukul arwana) hahahaha……..

Kurang lebih pukul 23.00 kami mulai melangkah menuju Puncak Mahameru... Ternyata diperjalanan kami bertemu lumayan banyak pendaki lainnya yang juga melakukan summit, jalan menuju puncak menjadi cukup padat bahkan sesekali terjadi antrian dan kemacetan dikarenakan adanya jalur yg terkena longsor sehingga menyebabkan jalur pendakian sulit untuk dilalui.

Dan dikarenakan salah satu anggota tim sering berhenti terlalu lama yg menyebabkan semakin dinginnya udara yg dirasakan dalam tubuh dan membuat tubuh menjadi malas bergerak dan bisa berbahaya juga karna dapat membuat hypotermia, saya dan satu dr angota tim saya jalan mendahului rombongan kami namun tetap dalam perhitungan agar tetap bisa bertemu dengan rekan dan rombongan kami di perjalanan summit.

Rabu, 3 september 2014

Waktu sudah menunjukkan pukul 02.30 dini hari saya dan satu anggota saya masih terjebak dalam dinginnya suasana pegununan ini... tidak ada ruang untuk menyusul pendaki didepan karena jalan yg kami lalui memang berupa bekas aliran lahar yang sangat sempit dan hanya bisa dilalui oleh satu orang saja...

Tidak lama berselang jalur sempit tersebut berakhir dan kami mulai memasuki jalur bekas aliran lahar yang cukup lebar...., namun tantangan di jalur ini yaitu tanah yang kita pijak berupa pasir yang jika kita injak akan merosot turun kebawah... Terbukti benar bahwa di jalur menuju Puncak Mahameru jika kita melangkah 3 langkah maka akan merosot turun 2 langkah... kalo gapercaya cobain sendiri jae boss haha. Hal ini menyebabkan pendakian menjadi semakin berat sehingga dibutuhkan stamina dan mental yang kuat untuk mencapai Puncak Mahameru. Tapi disini kami merasa bangga karna kami menjadi saksi akan kebesaran Sang Pencipta dunia dan segala isinya.

Sudah tidak terhitung berapa kali saya beristirahat baik hanya sekedar duduk maupun merebahkan tubuh di atas pasir di pinggir jalur pendakian, namun Puncak Mahameru belum juga terlihat padahal matahari sudah muncul di ufuk timur.... sempat terbersit pikiran untuk berhenti saja dan kembali turun menuju tenda, namun pikiran tersebut segera dibuang jauh-jauh karena disinilah mental dan kekuatan niat diuji dan belum tentu dilain waktu saya mempunyai kesempatan untuk kembali mendaki Gunung Semeru....

Kurang lebih pukul 6.20 sayup-sayup terdengar teriakan kegembiraan yang berasal dari atas... ternyata setelah diamati mereka yang berteriak adalah pendaki yang telah mencapai Puncak Mahameru... sontak saja semangat dan tenaga untuk mendaki tiba-tiba mucul dan menggebu-gebu kembali... selang beberapa saat kemudian saya tiba di puncak tertinggi di tanah Jawa... Puncak Mahameru..... Alhamdulillah.....






Ini adalah kebesaranmu Tuhan… tak pernah kusangka dan kukira aku akan ada dimana di titik tertinggi pulau jawa…
Kondisi di Puncak cukup ramai oleh para Pendaki yang sudah terlebih dahulu tiba, saya segera berkeliling untuk mencari rekan dan angota saya yg lain, namun ternyata mereka tidak ada... justru sy bertemu dengan rombongan lain yg pada saat di Ranukumbolo bersebelahan dengan tenda tim kami dan saya juga bertemu denngan  rombongan lain yang satu kereta dari Jakarta....


Cuaca di Puncak Mahameru sangatlah dingin, hal ini dikarenakan hembusan angin yang cukup kencang.... Saya berniat untuk menunggu Tim anggota kami yg lain dipuncak ini, namun dikarenakan dinginnya cuaca saya hanya mampu bertahan kurang lebih 30 menit saja... Selanjutnya pukul 07.10 saya memutuskan untuk turun menuju Tenda sambil berharap bertemu dengan rombongan tersebut diperjalanan. Ahh bener aje doi masih dalam perjalanan naik ya kurang lebih masih 20 menitan lagi, saya sedikit memotifasi rekan-rekan saya agar mereka tetap semangat hehee

Diperjalanan masih banyak pendaki yang sedang berusaha untuk mencapai Puncak Mahameru, tapi kebanyakan dari mereka menggunakan jalur di pinggiran jalur pasir yg tadi saya gunakan untuk naik... Seandainya sy tau ada jalur itu pasti saya akan menggunakan jalur tersebut, karena sy lihat di jalur tersebut mereka tidak menginjak lautan pasir yang akan melorot jika diinjak, melainkan menginjak pasir yg cukup keras...yah... namanya juga pendakian malam... kita tidak dapat melihat dan memilih jalur pendakian dengan jelas.... :(

Perjalanan turun dari Puncak Mahameru jauh berbeda dengan ketika naik, untuk turun kita hanya tinggal sedikit melangkah dan pasir yang kita pijak akan merosot turun sehingga perjalanan menjadi menyenangkan, seperti bermain prosotan... namun kita harus tetap hati-hati, karena di jalur berpasir tersebut banyak bertebaran batu yang jika kita salah menginjak batu tersebut akan jatuh kebawah...

Sebelum tiba di daerah Cemoro Tunggal saya mendengar teriakan dari arah puncak mahameru, semakin lama semakin banyak orang yang berteriak "batu-batu.... awas batu..." dan ketika saya menengok ke atas terlihat sebuah batu besar kurang lebih berdiameter satu meter sedang menggelinding turun kebawah melalui jalur para pendaki... saya melihat para pendaki berlarian menghindari batu tersebut... dan kecepatan turunnya batu itu semakin lama semakin kencang... Jantung saya seakan berhenti berdegub melihat cepatnya batu tersebut menggelinding... segera saya berlari kearah sisi kiri dimana terdapat cerukan yang agak dalam sambil terus memperhatikan kearah mana batu itu akan menggelinding.... Beruntung beberapa puluh meter sebelum posisi saya berada batu tersebut berbelok arah ke sebelah kanan jatuh kedalam bekas aliran lahar dan berhenti disana............
Beberapa detik setelah tragedi jatuhnya batu tersebut kondisi sekitar menjadi senyap............ Hanya terlihat gumpalan debu sisa jatuhnya batu dan suara angin yang berhembus.......... Para pendaki yang sedang  naik maupun turun semuanya terdiam... seakan-akan seseorang telah menekan tombol "PAUSE..........." ckck biar mencekam dikit hee

Setelah beberapa saat barulah semua orang terlihat kembali bergerak.... Saya mendengar informasi bahwa tidak ada korban pada kejadian tersebut, namun akibat dari kejadian itu banyak pendaki yang membatalkan niatnya untuk menuju Puncak Mahameru....

Kurang lebih pukul 10.15 saya tiba di Kalimati... sebelum menuju tenda saya membeli nasi bungkus yg dijual oleh pedagang di dekat selter Kalimati, saya berpikir daripada cape masak lebih baik langsung makan nasi bungkus saja walaupun dengan kondisi nasi dan lauk nya yang sudah dingin, ya namanya lapar biar dingin juge disikaaaattt hahah

Setibanya di tenda saya tidak melihat Tim tenda sebelah, yang tadi malam muncak bareng ... dan disana ada 4 orang yg sedang beristirahat dalam tenda... Ternyata tadi malam salah seorang anggota tim batal untuk muncak dan dia kembali turun ke tenda... setelah berbincang-bincang saya pun masuk kedalam tenda untuk beristirahat karena kelelahan pasca muncak.

Kurang lebih pukul 12.00 saya terbangun karena kedatangan rombongan Tim saya yang turun muncak, terlihat kondisi mereka sangat kelelahan... dan dikarenakan persediaan air mereka hanya tinggal satu jerigen saya berinisyatif mengambil air di mata air Sumber Mani yang jaraknya cukup jauh..., perlu satu jam untuk pulang-pergi mengambil air... oleh karenanya saya membawa 2 dua jerigen kosong untuk diisi.

                                             
                                                Mata Air Sumber Mani

Setelah beristirahat dan menyantap makan siang bersama, Tim saya memutuskan untuk tinggal 1 malam lagi di Kalimati. Karna angota tim sangat kelelahan dan masih belum bisa melanjutkan perjalanan untuk turun..


kamis, 4 september 2014

Singkat cerirta saya dan rekan sudah siap untuk turun ke Ranukumbolo


Tiba di Ranukumbolo kurang lebih jam 10.00... sejenak saya berhenti bersama rekan setim untuk menikmati Ranukumbolo dan mengambil air untuk bekal diperjalanan menuju Ranupani

Ranukumbolo paggi itu agak berkabut sehingga tidak banyak kegiatan yang dapat dilakukan para pendaki yg baru datang atau pun turun dari kalimati kebanyakan hanya duduk-duduk sambil minum kopi.... saya pundemikian hanya duduk bersantai memandangi Ranukumbolo sambil menikmati segelas susu hangat....

                                       
                                     Ranukumbolo yg berkabut

Setelah melakukan aktifitas sedikit di Ranukumbolo lalu saya bersiap untuk perjalanan selanjutnya yaitu menuju Ranupane dan dilanjutkan ke Desa Ngadas)*.... pukul 12.00 saya mulai melangkahkan kaki meninggalkan Ranukumbolo...... Berat rasanya kaki ini melangkah meninggalkan Ranukumbolo dengan segala keindahannya....

Suatu hari nanti aku harus kembali..., menikmati keindahan alammu... menikmati pesona keindahan Ranukumbolo.... 

Dan akhirnya saya sampai di Ranupani bersama tim yg saya bawa dengan keadaan sehat wal afiat. Begitu gembiranya kami, begitu senangnya kami, memang benar bukan puncak yg kami tuju melainkan kembali kerumah masing-masing dan puncak itu hanyalah bonus dalam pendakian.
Hehe itulah seklumit kisah kami. 
“OCOT, JAWA, BULUK, NAFI, SIGIT, KUPLE, ADI, GONDRONG, SYAHRUL”





 

2013 © PetualanganSiOcot

Designed by | Irsah inDesigns Copyright © 2013
Supported By | Blogr Templates and Themes

Domain + Hosting | Unlimited Web Host