Setelah merencanakan dan
mempersiapkan selama lebih dari dua bulan, akhirnya perjalanan petualangan gunung semeru ini pun dimulai....
Kurang lebih pukul 07.20 kereta tiba
di Stasiun Kota Malang,
saya pun mulai berkemas dan turun dari kereta.....
ternyata di stasiun tersebut banyak sekali pendaki gunung dengan ransel-ransel
besar di punggungnya, bahkan jika diibaratkan mungkin sebagian orang yang ada
di stasiun Kota Malang pada saat itu adalah para pendaki gunung.
Di luar stasiun kondisinya tidak
jauh berbeda, banyak sekali angkutan kota yang sudah penuh oleh para pendaki
dengan ransel-ransel besarnya yang diikat di atas angkutan tersebut. Saya
menghapiri salah satu angkutan kota yang masih kosong dan menanyakan ongkos
untuk menuju Pasar Tumpang, . setelah negoisasi selesai maka saya dan rombongan saya yg berjumlah 9orang segera
menaiki angkot tersebut.
Tiba di daerah Pasar Tumpang kurang
lebih pukul 09.00, selanjutnya saya menuju kumpulan mobil jeep dan truk yang
berada di depan Alfam*rt Pasar Tumpang,saya pun kembali bernegosiasi dan
setelah harga deal kamipun menaikan
ransel keatas jeep tersebut. Lalu rombongan kami siap untuk berangkat dan
menikmati perjalanan menuju desa Ranupani.
Ternyata saat itu hampir semua jeep
dan truk yang menuju Ranupani tidak ada yang mulai jalan padahal penumpangnya
sudah terisi penuh, hingga akhirnya pukul 10.50 barulah kendaraan-kendaraan
yang telah penuh oleh para pendaki tersebut mulai berjalan beriringan menuju
Ranupani.
Kurang lebih pukul 13.00 kami tiba
di Desa Ranupani, selanjutnya saya bersama dengan rombongan yang saya pimpin
berjalan menuju pos pendaftaran Pendakian Gunung Semeru untuk melakukan
registrasi dan mengisi SIMAKSI.
Di Pos pendaftaran kondisinya cukup
ramai oleh para pendaki, sesuai dengan informasi yg diperoleh dari website
bromotenggersemeru.org bahwa pendakian untuk tanggal 1-4 september 2014 sudah hampir
full, beruntung sy sudah melakukan booking via telfon beberapa minggu
sebelumnya sehingga tim saya sudah tercatat serta mendapatkan izin pendakian
hari ini dan untuk mempercepat proses pendaftaran ulang saya bergabung dengan
rombongan melakukan pengisian SIMAKSI.
Setelah proses administratif kami
lakukan selanjutnya kami mendapat pengarahan dari Ranger Pos Ranupani mengenai
ketentuan dan tata tertib Gunung Semeru selama melakukan pendakian Gunung Semeru, setelah itu
kami melakukan pengecekan ulang kelengkapan dan persiapan akhir
pendakian, dan setelah menyantap makan siang di warung sekitar pos
pendaftaran kurang lebih pukul 14.40 kami mulai berjalan memasuki jalur
pendakian Gunung Semeru.
Jalur awal pendakian Gunung Semeru
setelah melewati gerbang selamat datang adalah berupa jalan yang cukup luas,
disebelah kanan jalan adalah berupa lahan perkebunan penduduk. Selanjutnya kita
belok dan mengambil jalur sebelah kiri yang berupa jalan setapak menanjak, kita
cukup mengikuti jalur tersebut untuk mencapai pos-pos berikutnya....
Jalur dari gerbang selamat datang
menuju pos satu sampai pos empat sangatlah berfariasi, namun tidaklah begitu
sulit karena jalurnya cukup jelas, bahkan pada pos-pos awal jalan setapak sudah
dipasang pavin blok. Selepas Pos III barulah perjalanan terasa agak berat,
karena terdapat jalur yg menanjak dan jaraknya cukup panjang.
Dikarenakan saat itu jalur pendakian
lumayan padat menyebabkan kami harus berjalan beriringan mengikuti kecepatan
pendaki didepan dan karena jalan yg dilalui sempit kami pun kesulitan untuk
mendahului pendaki di depan jika pendaki tersebut berjalan dengan pelan,
alhasil waktu yang kami tempuh untuk tiba di Ranukumbolo menjadi lebih dari 6
jam.
Kami tiba di Ranukumbolo kurang
lebih pukul 21.30 dan kondisi Ranukumbolo saat itu cukup penuh oleh tenda para
pendaki sehingga kami agak kesulitan memilih tempat untuk medirikan tenda...
akhirnya tenda dapat didirikan dengan kondisi seadanya dan posisi yg tidak
beraturan. Namanya kepepet boss hehe…..
Setelah tenda didirikan kami
mulai memasak untuk makan malam... malam itu cuaca di Ranukumbolo sangat dingin
kurang lebih -2 sampai -5 namun kami tetep menyempatkan untuk makan malam aggar
tubuh kami tetap mempunyai energi
Waktu menunjukkan pukul 05.00 ketika
sy terbangun oleh bunyi alarm HP. walaupun masih terasa ngantuk saya mulai
beranjak keluar dari tenda.... ternyata diluar kondisinya sudah agak terang dan
Masya Allah..... Pemandangan Ranukumbolo pagi ini indah sekali.... tidak
berhenti rasa takjub dan syukur terucap dari bibir ini.... elo psti bakalan
takjub boss ama pemandangan macem ini….
Setelah melakukan aktifitas pagi
kami mulai berkemas dan tepat pukul 10.00 kami mulai melangkah melanjutkan perjalanan
menuju pos berikutnya yaitu Kalimati.
Sebelum mencapai Pos Kalimati
terlebih dulu kami harus melewati Tanjakan Cinta, kemudian dilanjut dengan
Oro-Oro Ombo yang cantik, Cemoro Kandang dan Jambangan.
Tiba di Kalimati kurang lebih pukul
15.00 selanjutnya aya bersama jawa (salah seorang anggota tim saya) langsung mencari
area yg agak luas untuk mendirikan tenda, beruntung saat itu ada beberapa
rombongan pendaki sedang berkemas sehingga kami mendapatkan lahan yg cukup
strategis untuk mendirikan tenda rombongan kami yang berjumlah 3tenda .
Tak lama setelah 1 tenda perintis
kami dirikan anggota tim lainnya berdatangan sehingga sebelum jam 17.00 seluruh
tenda sudah berdiri, selanjutnya setelah menyantap makanan yg dibuat oleh agota
tim sebelumnya. Saya masuk ke tenda untuk beristirahat dan menyiapkan pendakian
Summit (perjalanan menuju puncak yg dilakukan dimalam atau dinihari dari kaki
gunung percis) yg rencananya akan
dilakukan pukul 23.00.
Pukul 22.30 saya terbangun karena
keributan dari tenda sebelah, ternyata mereka sedang bersiap untuk melakukan
Summit, saya pun bangun dan bergabung bersama anggota tim lainnya, ternyata
Alhamdulillah tim kami niat untuk kepuncak semua, 9orang yang akan melakukan
summit menuju puncak Mahameru... dan sebelum kami summit kami menyeduh minuman
hangat untuk perbekalan di dalam perjalanan summit. Dan kala itu angin
berhembus cukup kencang “whussss whusssssahh” membuat suasana makin mencekam
“auuuuuuuu” (tukul arwana) hahahaha……..
Kurang lebih pukul 23.00 kami mulai
melangkah menuju Puncak Mahameru... Ternyata diperjalanan kami bertemu lumayan banyak
pendaki lainnya yang juga melakukan summit, jalan menuju puncak menjadi cukup
padat bahkan sesekali terjadi antrian dan kemacetan dikarenakan adanya jalur yg
terkena longsor sehingga menyebabkan jalur pendakian sulit untuk dilalui.
Dan dikarenakan salah satu anggota
tim sering berhenti terlalu lama yg menyebabkan semakin dinginnya udara yg
dirasakan dalam tubuh dan membuat tubuh menjadi malas bergerak dan bisa
berbahaya juga karna dapat membuat hypotermia, saya dan satu dr angota tim saya
jalan mendahului rombongan kami namun tetap dalam perhitungan agar tetap bisa
bertemu dengan rekan dan rombongan kami di perjalanan summit.
Waktu sudah menunjukkan pukul 02.30
dini hari saya dan satu anggota saya masih terjebak dalam dinginnya suasana
pegununan ini... tidak ada ruang untuk menyusul pendaki didepan karena jalan yg
kami lalui memang berupa bekas aliran lahar yang sangat sempit dan hanya bisa
dilalui oleh satu orang saja...
Tidak lama berselang jalur sempit
tersebut berakhir dan kami mulai memasuki jalur bekas aliran lahar yang cukup
lebar...., namun tantangan di jalur ini yaitu tanah yang kita pijak berupa
pasir yang jika kita injak akan merosot turun kebawah... Terbukti benar bahwa di jalur menuju Puncak Mahameru jika
kita melangkah 3 langkah maka akan merosot turun 2 langkah... kalo
gapercaya cobain sendiri jae boss haha. Hal ini menyebabkan pendakian menjadi
semakin berat sehingga dibutuhkan stamina dan mental yang kuat untuk mencapai
Puncak Mahameru. Tapi disini kami merasa bangga karna kami menjadi saksi akan
kebesaran Sang Pencipta dunia dan segala isinya.
Sudah tidak terhitung berapa kali saya
beristirahat baik hanya sekedar duduk maupun merebahkan tubuh di atas pasir di
pinggir jalur pendakian, namun Puncak Mahameru belum juga terlihat padahal
matahari sudah muncul di ufuk timur.... sempat terbersit pikiran untuk berhenti
saja dan kembali turun menuju tenda, namun pikiran tersebut segera dibuang
jauh-jauh karena disinilah mental dan kekuatan niat diuji dan belum tentu
dilain waktu saya mempunyai kesempatan untuk kembali mendaki Gunung Semeru....
Kurang lebih pukul 6.20 sayup-sayup
terdengar teriakan kegembiraan yang berasal dari atas... ternyata setelah
diamati mereka yang berteriak adalah pendaki yang telah mencapai Puncak
Mahameru... sontak saja semangat dan tenaga untuk mendaki tiba-tiba mucul dan
menggebu-gebu kembali... selang beberapa saat kemudian saya tiba di puncak
tertinggi di tanah Jawa... Puncak Mahameru..... Alhamdulillah.....
Ini adalah kebesaranmu Tuhan… tak
pernah kusangka dan kukira aku akan ada dimana di titik tertinggi pulau jawa…
Kondisi di Puncak cukup ramai oleh
para Pendaki yang sudah terlebih dahulu tiba, saya segera berkeliling untuk mencari
rekan dan angota saya yg lain, namun ternyata mereka tidak ada... justru sy
bertemu dengan rombongan lain yg pada saat di Ranukumbolo bersebelahan dengan
tenda tim kami dan saya juga bertemu denngan rombongan lain yang satu kereta dari Jakarta....
Cuaca di Puncak Mahameru sangatlah
dingin, hal ini dikarenakan hembusan angin yang cukup kencang.... Saya berniat
untuk menunggu Tim anggota kami yg lain dipuncak ini, namun dikarenakan
dinginnya cuaca saya hanya mampu bertahan kurang lebih 30 menit saja... Selanjutnya
pukul 07.10 saya memutuskan untuk turun menuju Tenda sambil berharap bertemu
dengan rombongan tersebut diperjalanan. Ahh bener aje doi masih dalam
perjalanan naik ya kurang lebih masih 20 menitan lagi, saya sedikit memotifasi
rekan-rekan saya agar mereka tetap semangat hehee
Diperjalanan masih banyak pendaki
yang sedang berusaha untuk mencapai Puncak Mahameru, tapi kebanyakan dari
mereka menggunakan jalur di pinggiran jalur pasir yg tadi saya gunakan untuk
naik... Seandainya sy tau ada jalur itu pasti saya akan menggunakan jalur
tersebut, karena sy lihat di jalur tersebut mereka tidak menginjak lautan pasir
yang akan melorot jika diinjak, melainkan menginjak pasir yg cukup
keras...yah... namanya juga pendakian malam... kita tidak dapat melihat dan
memilih jalur pendakian dengan jelas.... :(
Perjalanan turun dari Puncak
Mahameru jauh berbeda dengan ketika naik, untuk turun kita hanya tinggal
sedikit melangkah dan pasir yang kita pijak akan merosot turun sehingga
perjalanan menjadi menyenangkan, seperti bermain prosotan... namun kita harus
tetap hati-hati, karena di jalur berpasir tersebut banyak bertebaran batu yang
jika kita salah menginjak batu tersebut akan jatuh kebawah...
Sebelum tiba di daerah Cemoro
Tunggal saya mendengar teriakan dari arah puncak mahameru, semakin lama semakin
banyak orang yang berteriak "batu-batu.... awas batu..." dan ketika saya
menengok ke atas terlihat sebuah batu besar kurang lebih berdiameter satu meter
sedang menggelinding turun kebawah melalui jalur para pendaki... saya melihat
para pendaki berlarian menghindari batu tersebut... dan kecepatan turunnya batu
itu semakin lama semakin kencang... Jantung saya seakan berhenti berdegub
melihat cepatnya batu tersebut menggelinding... segera saya berlari kearah sisi
kiri dimana terdapat cerukan yang agak dalam sambil terus memperhatikan kearah
mana batu itu akan menggelinding.... Beruntung beberapa puluh meter sebelum
posisi saya berada batu tersebut berbelok arah ke sebelah kanan jatuh kedalam
bekas aliran lahar dan berhenti disana............
Beberapa detik setelah tragedi
jatuhnya batu tersebut kondisi sekitar menjadi senyap............ Hanya
terlihat gumpalan debu sisa jatuhnya batu dan suara angin yang
berhembus.......... Para pendaki yang sedang naik maupun turun semuanya
terdiam... seakan-akan seseorang telah menekan tombol
"PAUSE..........." ckck biar mencekam dikit hee
Setelah beberapa saat barulah semua
orang terlihat kembali bergerak.... Saya mendengar informasi bahwa tidak ada
korban pada kejadian tersebut, namun akibat dari kejadian itu banyak pendaki
yang membatalkan niatnya untuk menuju Puncak Mahameru....
Kurang lebih pukul 10.15 saya tiba
di Kalimati... sebelum menuju tenda saya membeli nasi bungkus yg dijual oleh
pedagang di dekat selter Kalimati, saya berpikir daripada cape masak lebih baik
langsung makan nasi bungkus saja walaupun dengan kondisi nasi dan lauk nya yang
sudah dingin, ya namanya lapar biar dingin juge disikaaaattt hahah
Setibanya di tenda saya tidak
melihat Tim tenda sebelah, yang tadi malam muncak bareng ... dan disana ada 4
orang yg sedang beristirahat dalam tenda... Ternyata tadi malam salah seorang
anggota tim batal untuk muncak dan dia kembali turun ke tenda... setelah
berbincang-bincang saya pun masuk kedalam tenda untuk beristirahat karena
kelelahan pasca muncak.
Kurang lebih pukul 12.00 saya
terbangun karena kedatangan rombongan Tim saya yang turun muncak,
terlihat kondisi mereka sangat kelelahan... dan dikarenakan persediaan air
mereka hanya tinggal satu jerigen saya berinisyatif mengambil air di mata air
Sumber Mani yang jaraknya cukup jauh..., perlu satu jam untuk pulang-pergi
mengambil air... oleh karenanya saya membawa 2 dua jerigen kosong untuk diisi.
Setelah beristirahat dan menyantap
makan siang bersama, Tim saya memutuskan untuk tinggal 1 malam lagi di
Kalimati. Karna angota tim sangat kelelahan dan masih belum bisa melanjutkan
perjalanan untuk turun..
Singkat cerirta saya dan rekan sudah siap untuk turun ke Ranukumbolo
Tiba di Ranukumbolo kurang lebih jam 10.00...
sejenak saya berhenti bersama rekan setim untuk menikmati Ranukumbolo dan
mengambil air untuk bekal diperjalanan menuju Ranupani
Ranukumbolo paggi itu agak berkabut
sehingga tidak banyak kegiatan yang dapat dilakukan para pendaki yg baru datang atau
pun turun dari kalimati kebanyakan hanya duduk-duduk sambil minum kopi.... saya
pundemikian hanya duduk bersantai memandangi Ranukumbolo sambil menikmati
segelas susu hangat....
Setelah melakukan aktifitas sedikit
di Ranukumbolo lalu saya bersiap untuk perjalanan selanjutnya yaitu menuju
Ranupane dan dilanjutkan ke Desa Ngadas)*.... pukul 12.00 saya mulai
melangkahkan kaki meninggalkan Ranukumbolo...... Berat rasanya kaki ini
melangkah meninggalkan Ranukumbolo dengan segala keindahannya....
|
Suatu
hari nanti aku harus kembali..., menikmati keindahan alammu... menikmati
pesona keindahan Ranukumbolo....
|
Dan akhirnya saya sampai di Ranupani
bersama tim yg saya bawa dengan keadaan sehat wal afiat. Begitu gembiranya kami, begitu
senangnya kami, memang benar bukan puncak yg kami tuju melainkan kembali kerumah
masing-masing dan puncak itu hanyalah bonus dalam pendakian.
Hehe itulah
seklumit kisah kami.
“OCOT, JAWA, BULUK, NAFI, SIGIT, KUPLE, ADI, GONDRONG,
SYAHRUL”